Dalang Cilik Jagad Hadyan Tampil Perdana di Pendopo Bupati Temanggung, Tuai Pujian


Jagad Hadyan Danadyaksa, siswa kelas IX dari SMP Negeri 2 Temanggung itu, baru saja menyelesaikan penampilan pertamanya di Rumah Dinas Bupati Pendopo Pengayoman pada Sabtu (7/6/2025) malam. Foto Pemprov Jawa Tengah

FIKOMMEDIA
 – Malam penuh kebanggaan dirasakan Jagad Hadyan Danadyaksa, siswa kelas IX SMP Negeri 2 Temanggung, saat tampil perdana sebagai dalang pembuka dalam pagelaran wayang kulit di Pendopo Pengayoman, Rumah Dinas Bupati Temanggung, Sabtu (7/6). Penampilan ini menjadi langkah awalnya di panggung besar seni budaya daerah.

Dalam acara yang mengusung tema “Temanggung Untuk Semua: Melanjutkan Api Semangat Bung Karno Melalui Kerja Sama Dalam Merawat Budaya dan Kearifan Lokal”, Jagad membawakan lakon perang antara Setyaki dan Sabrangan. Meski usianya masih belia, penampilannya mampu memikat ratusan penonton yang hadir.

Jagad mengungkapkan kebahagiaannya bisa tampil di acara sebesar ini. Ia memerankan tokoh Setyaki, yang dikenal pendiam namun pemberani. “Saya senang bisa ikut tampil. Wayang itu bukan cuma hiburan, tapi penuh makna dan nilai moral,” ujarnya.

Minat Jagad terhadap dunia wayang sudah tumbuh sejak kecil. Ia mulai belajar mendalang sejak kelas 2 SD. Ketekunannya membuahkan berbagai prestasi, termasuk juara 3 dalam Sayembara Macapat Pakualam Cup XIII tingkat nasional di Yogyakarta pada April 2025, serta prestasi lain di tingkat kabupaten.

Remaja kelahiran 15 Januari 2010 ini juga menyampaikan kekagumannya pada tokoh wayang Brotoseno, yang ia nilai taat dan berbakti kepada orang tua. Ia berharap lebih banyak anak-anak seusianya yang tertarik menekuni dunia pewayangan.

Jagad optimis bahwa masa depan wayang masih cerah, terutama jika terus ditanamkan sejak dini. Ia pun mengajak teman-temannya untuk lebih mengenal seni tradisional seperti wayang, baik sebagai dalang, sinden, maupun pengrawit.

Sementara itu, sang ayah, Muhammad Imron Rosyidi, turut mengungkapkan rasa syukur atas kesempatan yang diberikan kepada anaknya. Ia berharap momen ini bisa menjadi titik awal kebangkitan budaya lokal di Temanggung, serta inspirasi bagi generasi muda untuk melestarikan kesenian tradisional.

“Semoga makin banyak anak-anak seperti Jagad yang cinta budaya. Semua ini berawal dari ketertarikannya saat menonton wayang di televisi. Sekarang, dia terus belajar dan berkembang sebagai dalang,” tutup sang ayah penuh haru.

Penulis : Kaka Mahardika A.W

Sumber: www.posjateng.id

Editor : Kaka Mahardika A.W

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama