Pada Jumat (6/6), sejumlah tentara “Israel” dilaporkan tewas dan terluka akibat penyergapan yang dilakukan pejuang Palestina di Khan Younis, Gaza selatan. Menurut laporan media setempat, bangunan runtuh menimpa para tentara, sementara beberapa lainnya masih terjebak di bawah reruntuhan. Situasi di lokasi masih belum sepenuhnya terkendali.
Kelompok pejuang Hamas, melalui sayap militernya Brigade Al-Qassam, sebelumnya mengklaim telah melancarkan dua serangan terencana di Khan Younis dan Jabaliya. Mereka menggunakan ranjau, granat, dan senapan mesin ringan dalam penyergapan yang dikabarkan menewaskan dan melukai tentara pendudukan.
Militer “Israel” pun mengakui tiga tentaranya tewas awal pekan ini setelah kendaraan Hummer mereka dihantam di wilayah Jabaliya, Gaza utara. Di tempat lain, Brigade Al-Quds – sayap militer Jihad Islam Palestina – juga mengklaim menghancurkan kendaraan militer “Israel” di Khan Younis selatan.
Namun yang paling terdampak tetap warga sipil. Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan sedikitnya 52 warga Palestina gugur hanya dalam satu hari, Kamis (5/6), akibat serangan udara dan artileri intensif. Di antara korban terdapat anak-anak, wanita, dan seorang jurnalis.
Kekerasan terus berlanjut di berbagai wilayah, termasuk ledakan di permukiman warga, penghancuran rumah-rumah, dan serangan ke kamp pengungsi. Serangan drone juga menghantam sekelompok pengungsi di dekat Rumah Sakit asy-Syifa, menewaskan lima orang dan melukai puluhan lainnya.
Sementara itu, dunia jurnalisme kembali berduka dengan gugurnya Ahmad Qaljah, seorang jurnalis yang menjadi korban serangan ke tenda wartawan di RS al-Ma’madani. Jumlah total jurnalis yang gugur di Gaza sejak Oktober 2023 kini mencapai 225 orang.
Sejak meletusnya konflik pada 7 Oktober 2023, lebih dari 180.000 warga Palestina dilaporkan tewas dan terluka. Di tengah seruan internasional dan perintah Mahkamah Internasional untuk menghentikan agresi, penderitaan rakyat Gaza terus berlanjut — tanpa kepastian, tanpa rasa aman. Idul Adha di sana bukan hanya soal pengorbanan, tapi juga perjuangan untuk bertahan hidup.
Penulis : Kaka Mahardika A.W
Sumber: www.arrahmah.id
Editor : Kaka Mahardika A.W