Pengamat politik dari Citra Institute, Efriza, menyebut bahwa proses pengambilalihan kepemilikan tol dari pihak swasta tidak akan menjadi persoalan besar jika Presiden Prabowo benar-benar memiliki niat dan komitmen untuk mewujudkannya.
“Diyakini Presiden Prabowo tidak akan kesulitan dalam melakukan pengambilalihan, tinggal tergantung pada kemauan dan langkah konkretnya,” ujar Efriza, Jumat (6/6/2025).
Ia menjelaskan bahwa Jusuf Hamka sebagai pengusaha di sektor infrastruktur juga dikenal memiliki hubungan dekat dengan Presiden Prabowo. Kondisi ini membuka ruang negosiasi yang memungkinkan pengelolaan tol tersebut kembali ke tangan negara.
Namun, Efriza juga mengingatkan bahwa keputusan seperti ini harus selaras dengan arah kebijakan pemerintah secara keseluruhan. Ia menilai bahwa pemerintahan Prabowo sejauh ini cenderung memberikan ruang besar bagi keterlibatan pihak swasta dalam pembangunan infrastruktur seperti tol dan bandara.
“Artinya, pendekatan yang diambil masih mengedepankan kerja sama dengan dunia usaha. Jadi, walaupun peluangnya besar, perlu ada kesamaan visi di dalam pemerintahan terlebih dulu,” jelas dosen Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Pamulang tersebut.
Dengan latar belakang hubungan personal dan kepentingan bisnis infrastruktur yang selaras, peluang pengambilalihan tol dari Jusuf Hamka oleh negara tetap terbuka. Namun, arah kebijakan dan komitmen pemerintah menjadi kunci utama apakah hal tersebut akan benar-benar terealisasi atau tidak.
Penulis : Kaka Mahardika A.W
Sumber: rmol.id
Editor : Kaka Mahardika A.W