FIKOMMEDIA — Operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Brobahan dihentikan sementara terhitung sejak Rabu, 14 Mei 2025. Penghentian ini berdampak langsung pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang selama ini mengandalkan suplai dari dapur tersebut untuk ribuan siswa.
SPPG Brobahan merupakan dapur pertama yang mulai beroperasi dalam program MBG di Banyumas, tepatnya sejak 6 Januari 2025. Selama beroperasi, dapur ini menyalurkan makanan bergizi untuk 2.740 siswa dari tiga lembaga pendidikan, yaitu SD Negeri 1 Kranji, TK Pamardi Siwi, dan SMK Negeri 2 Purwokerto.
Namun dengan berhentinya aktivitas dapur, distribusi makanan bergizi untuk sekolah-sekolah tersebut ikut terhenti sementara. Salah satu yang terdampak langsung adalah SD Negeri 1 Kranji di Purwokerto.
Kepala Sekolah SDN 1 Kranji, Idha Nurani, membenarkan bahwa program MBG untuk sekolahnya tidak berjalan karena dapur yang biasa menyuplai makanan berhenti beroperasi. Meski begitu, ia menegaskan bahwa hanya SPPG Brobahan yang dihentikan, sementara dapur MBG lainnya masih tetap beroperasi seperti biasa.
"Informasi yang kami terima, SPPG Brobahan saja yang berhenti sementara. Jadi bukan program MBG-nya yang berhenti total. Sekolah kami terdampak karena pasokan makanannya berasal dari sana," ujar Idha kepada Tribunbanyumas.com melalui pesan singkat.
Hingga saat ini, belum ada kepastian dari pihak terkait mengenai kapan SPPG Brobahan akan kembali beroperasi. Idha mengatakan pihak SPPG hanya menyampaikan bahwa penghentian berlangsung hingga waktu yang belum ditentukan.
Meskipun hanya bersifat sementara, penghentian ini tentu berdampak pada keberlanjutan pemberian asupan gizi bagi siswa. Pihak sekolah berharap dapur SPPG Brobahan dapat segera kembali beroperasi agar manfaat program Makan Bergizi Gratis dapat dinikmati kembali oleh para siswa.
Penulis : Kaka Mahardika A.W
Sumber: jateng.tribunnews.com
Editor : Kaka Mahardika A.W