Semarang, 23 Juli 2025 — Setiap hari, sepulang sekolah, siswa-siswi SMA Negeri 1 Semarang bisa menemukan kesegaran khas masa kecil di depan gerbang sekolah mereka. Di bawah payung warna-warni dan gerobak biru khasnya, Pak Alim, penjual es tung-tung legendaris, setia menunggu pelanggan dengan senyum ramah.
Pak Alim sudah bertahun-tahun mangkal di depan SMA yang terletak di Jalan Menteri Supeno, Kota Semarang ini. Dengan suara khas pukulan sendok logam ke dalam gerobaknya, ia menawarkan es krim tradisional dengan harga terjangkau dan rasa yang tak lekang oleh waktu.
Pada Selasa (22/7) lalu, suasana selepas jam pulang sekolah tampak cukup ramai. Beberapa siswa berhenti sejenak untuk membeli es sambil bercengkerama. “Rasanya beda sama es modern. Ini kayak nostalgia,” ujar salah satu siswa sambil menikmati es krim rasa stroberi dalam cup kertas.
Di tengah menjamurnya minuman kekinian, keberadaan es tung-tung seperti milik Pak Alim semakin langka. Namun, kesederhanaan dan kehangatan interaksi yang ia bawa justru menjadi alasan pelanggan tetap berdatangan.
Pak Alim bukan hanya menjual es, tapi juga menyuguhkan kenangan dan keramahan yang sulit tergantikan.
Editor : Nova Nurprianto