SEMARANG, 29 Oktober 2025 - Banjir yang melanda Kota Semarang, Jawa Tengah, telah memakan korban jiwa. Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, tiga orang dilaporkan meninggal dunia akibat terseret arus deras.
Menurut Kepala BPBD Kota Semarang, Endro P. Martanto, korban pertama adalah Eko Rusianto, warga Panggung Kidul, Kecamatan Semarang Utara, yang tewas saat membersihkan sampah di Kolam Retensi Trimulyo pada Sabtu, 25 Oktober 2025. Korban kedua adalah seorang anak berinisial FAS yang tenggelam di Jembatan Pertigaan Masjid Gebangsari, Kecamatan Genuk, saat bermain di aliran luapan air akibat banjir.
Sementara itu, korban ketiga adalah Achmad Rifqie Arzan, seorang bocah berusia 7 tahun yang ditemukan meninggal usai tenggelam di selokan Perum Graha Mukti Asri Tlogomulyo, Kecamatan Pedurungan, pada Selasa, 28 Oktober 2025.
Banjir yang melanda 23 kelurahan di Kota Semarang ini telah berdampak pada 63.400 jiwa dan membuat puluhan ribu warga mengungsi. Selain itu, banjir ini juga menyebabkan kemacetan lalu lintas dan kerusakan pada beberapa fasilitas umum.
BPBD Kota Semarang telah membuka dapur umum dan menyalurkan bantuan logistik kepada warga terdampak. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan petugas terkait keselamatan di wilayah terdampak.
Sampai saat ini, satu anak masih dalam pencarian tim SAR gabungan setelah terseret arus saat terpeleset di saluran air Jalan Argomulyo Mukti, Kelurahan Tlogomulyo, Pedurungan.
Pemerintah Kota Semarang berupaya untuk menangani dampak banjir dan memulihkan kondisi kota secepat mungkin. Namun, warga tetap diminta untuk tetap waspada dan berhati-hati dalam beraktivitas di luar rumah.
Penulis: Khusnul Intani
Editor: Thuba Fahmi Ubaidillah
