Perang Obor Jepara Kembali Membara, Ribuan Warga Padati Desa Tegalsambi


Potret tradisi perang obor di Desa Tegalsambi, Kecamatan Tahunan, Jepara, Senin (9/6/2025) malam. Foto: dok. Dok Kominfo Jepara

FIKOMMEDIA
 – Ribuan warga dan wisatawan tumpah ruah di Desa Tegalsambi, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara, Senin malam (9/6), untuk menyaksikan kemeriahan tradisi perang obor, yaitu ritual budaya yang digelar setiap tahun dalam rangka sedekah bumi.

Tradisi unik ini berlangsung dari pukul 19.00 hingga 22.00 WIB dan menggunakan obor setinggi sekitar 1,5 meter yang dibuat dari daun pisang kering. Acara dimulai dengan doa bersama dan dibuka langsung oleh Bupati Jepara, Witiarso Utomo, bersama Wakil Bupati Muhammad Ibnu Hajar.

Dengan mengenakan pakaian tradisional khas, para peserta yang merupakan warga setempat saling menyulut obor dan beradu api dalam suasana yang penuh semangat namun tetap terkendali. Tradisi ini telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh pemerintah.

“Alhamdulillah malam ini sangat meriah. Tahun depan kami ingin lebih semarak lagi. Kami sudah minta dukungan dari Bappeda, dan harapannya media juga ikut bantu promosinya,” ujar Bupati Witiarso dalam pernyataan tertulis, Selasa (10/6).

Kepala Desa Tegalsambi, Agus Santoso, menambahkan bahwa tahun ini acara dilengkapi dengan pengenalan batik Perang Obor dalam berbagai varian serta pelatihan Tarian Obor bagi siswa SD dan SMP. Hal ini menjadi bagian dari upaya memperkaya rangkaian acara agar wisatawan bisa menikmati budaya lokal secara lebih mendalam.

Salah satu pengunjung dari Semarang, Rinto, mengaku datang khusus ke Jepara karena penasaran dengan tradisi perang obor. Ia menyebut acara tersebut sebagai pengalaman budaya yang otentik dan penuh nilai tradisi.

“Ini luar biasa menarik, benar-benar wisata budaya yang masih lestari. Saya sangat menikmati setiap momennya,” ujar Rinto.

Dengan perpaduan tradisi, edukasi, dan atraksi budaya yang semakin berkembang, Perang Obor di Desa Tegalsambi terus menjadi daya tarik khas Kabupaten Jepara yang sayang untuk dilewatkan.


Penulis : Kaka Mahardika A.W

Sumber: www.detik.com

Editor : Kaka Mahardika A.W

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama