Demo Hari Buruh di Semarang Ricuh, Tuntutan Buruh Terkaburkan oleh Aksi Anarkis


Dokumentasi.Nova Nurprianto | FIKOMMEDIA

FIKOMMEDIA — Aksi peringatan Hari Buruh Internasional di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah, Semarang, berakhir ricuh pada Rabu siang (01/05/2025). Unjuk rasa yang diikuti ratusan buruh dan mahasiswa awalnya berlangsung tertib, dengan orasi dan pembacaan tuntutan terkait pemutusan hubungan kerja (PHK) serta kebijakan ketenagakerjaan yang dinilai merugikan pekerja.

Namun sekitar pukul 15.00 WIB, situasi berubah saat sebagian massa dari rombongan mahasiswa melakukan tindakan anarkis dengan mencoba merangsek ke dalam area gedung. Aparat kepolisian merespons dengan menyemprotkan water cannon dan menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Kericuhan ini menyebabkan sejumlah peserta mengalami luka ringan, sementara puluhan demonstran diamankan oleh pihak berwajib.

Demo mulai dibubarkan pada pukul 17.45 WIB, dengan polisi mendorong mundur mahasiswa yang masih bertahan di lokasi. Meskipun banyak yang kecewa dengan cara pembubaran tersebut, beberapa elemen buruh masih bertahan menyuarakan tuntutan mereka.

Aksi ini membawa sederet tuntutan, di antaranya penolakan terhadap PHK massal, peninjauan ulang kebijakan ketenagakerjaan, serta perlindungan terhadap hak-hak buruh dan pekerja perempuan.

Insiden tersebut disayangkan oleh banyak pihak, karena mengaburkan substansi perjuangan buruh yang hendak disuarakan secara damai. Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pemerintah daerah terkait tindak lanjut atas tuntutan demonstran.

Penulis : Nova Nurprianto
Editor : Nova Nurprianto


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama